Rekomendasi untuk pencegahan kebakaran terdiri atas:
Apa itu Swap - Apa itu Rollover
Ketika meluncurkan posisi ke tanggal nilai baru (untuk "hari berikutnya"), sebuah operasi yang disebut Swap dilakukan - biaya perusahaan atau membayar jumlah tertentu tergantung pada perbedaan suku bunga antara dua mata uang yang terlibat dalam transaksi, di arah dan volume.
Operasi Swap muncul di "paling atas" dari pasar mata uang yang ada di Pasar Antar Bank, dan kemudian turun memengaruhi semua tingkat hierarki.
Ketika membuat kesepakatan untuk membeli/menjual mata uang, para pihak berkomitmen untuk melakukan pembayaran akhir pada suatu hari, yang disebut Value Date. Di pasar Spot,penyelesaian dilakukan dalam waktu dua hari kerja setelah transaksi. Jadi, misalnya jika posisi dibuka pada hari Senin, penyelesaian tersebut dilakukan selambat-lambatnya pada hari Rabu.
Kami meminjamkan USD +2% Kami meminjam JPY -3% Suku bunga utama
2% - 3% Perbedaan suku bunga
Jika posisi tetap terbuka dan berguling ke hari berikutnya, dalam hal penyelesaian bersama, itu berarti bahwa tanggal nilai ditransfer ke hari ke depan. Volume mata uang yang terlibat dalam transaksi yang dipinjamkan dan dipinjam di pasar antar bank di deposito dan suku bunga kredit saat ini.
Keuntungan dari pinjaman dan biaya pinjaman akan ditransfer ke klien: posisi yang baik dibuka secara otomatis pada swap baru yang disesuaikan, harga dan tanggal nilai baru, atau yang tersisa adalah harga sebelumnya, tapi swap dikreditkan ke atau dipotong dari rekening klien.
Biaya rollover, atau lebih tepatnya, volume dan tanda, tergantung pada perbedaan suku bunga antara dua mata uang transaksi. Biasanya, deposito dan kredit suku bunga mata uang yang sama berbeda (suku bunga kredit biasanya lebih tinggi). Itulah sebabnya biaya rolling posisi panjang dan pendek lebih pada pasangan mata uang yang sama berbeda.
Dari sudut pandang klien, semakin tinggi nilai mata uang yang dibeli dan semakin rendah tingkat untuk mata uang yang dijual, akan semakin menguntungkan posisi para rollover. Swap dikreditkan ke rekening klien dalam hal suku bunga yang berlaku dari mata uang yang dibeli lebih tinggi dari tarif yang berlaku untuk mata uang yang dijual. Atau, tingkat Swap dikurangkan dari rekening klien.
Mulai mendapatkan sekarang di pasar raksasa
Perdagangan sebagian besar adalah membuat Analisis yang Benar.
Proteksi dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit
Krakatau Medika telah memiliki instalasi dan sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang terintegrasi untuk mendeteksi, mencegah, dan melaksanakan penanggulangan kebakaran di lingkungan rumah sakit dan perkantoran.
Berdasarkan regulasi dan Permenkes tentang Bangunan Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit harus memilki dan menerapkan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran; yang terdiri dari Sistem Proteksi Pasif dan Sistem Proteksi Aktif.Penerapan sistem proteksi pasif didasarkan pada fungsi/ klasifikasirisiko kebakaran, geometri ruang, bahan bangunan terpasang, dan/ atau jumlah dan kondisi penghuni dalam Bangunan Rumah Sakit. Sedangkan Sistem Proteksi Aktif meliputi: sistem pemadam kebakaran; sistem deteksi dan alarm kebakaran; dan sistem pengendalian asap kebakaran.Bahaya Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dapat menimbulkan kerugian finansial yang tinggi, bahkan dapat menimbulkan korban jiwa; sehingga deteksi, pencegahan dan peanggulangan kebakaran di sebuah instalasi rumah sakit sangat penting. Rumah Sakit dapat dikategorikan tempat umum dan dihuni oleh orang sakit yang kemampuannya terbatas; sehingga deteksi, pencegahan dan peanggulangan kebakaran dapat mencegah atau mengurangi jumlah korban.Untuk upaya proteksi pasif, Rumah Sakit Krakatau Medika dibangun permanen menggunakan bangunan beton, disetiap ruangan dilengkapi dengan jalur evakuasi. Banyak ruang terbuka dan telah ditetapkan Assembly Point di halaman terbuka sebagai tempat berkumpul dan evkuasi pertama kali untuk kondisi darurat termasuk kejadian kebakaran. Upaya Proteksi Pasif antara lain :
Upaya Proteksi Aktif; telah dilakukan beberapa hal untuk deteksi, pencegahan dan peanggulangan kebakaran; yaitu antara lain :1. Lampu Darurat (Emergency)Ketika terjadi kebakaran, otomatis listrik akan padam agar tidak semakin berbahaya. Keadaan tanpa listrik akan membuat keadaan semakin gelap dan mencekam. Maka dari itu perlu lampu darurat di setiap ruangan dan jalan searah dengan jalur evakuasi.2. Pemasangan Smoke DetectorSmoke Detector adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya gumpalan asap. Smoke detector biasanya dipasang pada area yang terdapat mesin di dalamnya, gudang dan panel listrik. Sehingga jika terjadi terusakan pada mesin atau konsleting pada listrik dan menimbulkan asap dapat diantisipasi secara langsung. Selain itu, Smoke Detector juga dpasanga di ruangan yang bebas asap, seperti ruang meeting, ruangan kantor yg bertuliskan "NO Smoking". 3. Heat DetectorHampir sama dengan smoke detector, heat detector adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya peningkatan suhu (panas) dalam ruangan. Heat detector digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dengan variabel panas. Panas akibat pembakaran akan terdeteksi oleh heat detector yang selanjutnya mengirim sinyal pada panel sehingga langsung dapat diketahui lokasi kebakaran. Penempatannya biasanya di area parkir, koridor, ruang panel, ruang genset, dapur dan ruang service.4. Fire Alarm SystemFire alarm digunakan sebagai penanda terjadinya kebakaran. Jika fire alarm diaktifkan maka alarm akan berbunyi nyaring sebagai tanda terjadinya kebakaran di lokasi terdekat. Dengan pemberitahuan dari fire alarm ini kemudian seluruh manusia dapat diungsikan menjauhi lokasi dan dengan segera kebakaran dapat diatasi oleh tim pemadam kebakaran. Fire alarm secara terintegrasi dihubungkan dengan panel yang dapat memperlihatkan lokasi terjadinya kebakaran.5. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)Pemasangan APAR dibeberapa tempat strategis sesuai dengan kondisi tempat dan ruangan. APAR atau Alat Pemadan Api Ringan adalah alat pemadaman yang bisa dibawa / dijinjing dan digunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri. Apar merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada posisi dimana api berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya.6. HydrantHydrant atau Hidran pemadam kebakaran adalah alat yang dihubungkan dengan sumber air melalui jaringan pipa yang gunanya untuk mengalirkan air yang dibutuhkan untuk pemadaman kebakaran. Hidrant diletakkan dibeberapa lokasi strategis yang berpotensi menimbulkan kebakaran; dan mengakomodasi seluruh ruangan yang ada.7. SprinklerSprinkler adalah alat yang berfungsi untuk untuk memadamkan apisecara otomatisdan alat ini merupakan bagian dari Fire System yang akan mengeluarkan debit air ketika terdeteksi ada api, atau ketika telah melampaui suhu yang telah ditentukan/ setting.8. Pelatihan Fire Safety.Pelaksanaan Fire Safety dan Drill Pemadam Kebakaran untuk seluruh karyawan; agar jika terjadi kebakaran karyawan tidak panik dan memahami apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi kebakaran.9. Sistem Manajemen Fire Safety.Untuk sistem manajemen dalam deteksi, pencegahan dan penanggulangan kebakaran; maka disusun Pedoman, SOP (Standard Operasting Prosedure); dan sosialisasi pelaksanaannya.
Dalam hal pencegahan bahaya kebakaran, Krakatau Medika juga telah berkoordinasi dengan pihak Pemadam Kebakaran PT. Krakatau Steel dan Pemadam Kebakaran Kota Cilegon. Keamanan dan jaminan keamanan bagi pasien dan pengunjung darii Bahaya Kebakaran menjadi prioritas.Namun demikian, hal yang lebih penting adalah kesadaran mental seluruh karyawan/ti dan insan di Krakatau Medika untuk senantiasa selalu memelihara dan waspada terhadap Bahaya Kebakaran.
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang mungkin terjadi di Rumah Sakit. Dimana akibat yang ditimbulkannya akan berdampak buruk sangat luas dan menyeluruh bagi pelayanan, operasional, sarana dan prasarana pendukung lainnya, dimana didalamnya juga terdapat pasien, keluarga, pekerja dan pengunjung lainnya. Untuk hal tersebut maka Rumah Sakit harus melakukan upaya pengelolaan keselamatan kebakaran. Pencegahan kebakaran adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran di Rumah Sakit. Pengendalian kebakaran adalah upaya yang dilakukan untuk memadamkan api pada saat terjadi kebakaran dan setelahnya.
Register with IFC Markets Now
Apa Yang Harus Dipertimbangkan
Jelas sekali, kondisi Swap yang ditawarkan oleh perusahaan yang berbeda dapat bervariasi secara dramatis: biaya posisi rollover pada instrumen perdagangan yang sama kadang-kadang sangat berbeda. Pertanyaannya adalah seberapa jauh perusahaan telah melangkah jauh dari tarif saat ini pasar antar bank dalam perhitungan Swap.
Karena posisi yang terguling ke hari ke depan, Tarif Semalam ini, yang mencerminkan situasi di pasar uang saat ini dan memberikan kondisi Swap yang paling menguntungkan bagi klien. Namun, jika sebuah perusahaan jauh dari tingkat atas hirarki pasar, biaya rollover semakin memburuk bagi klien hanya karena setiap tingkat yang baru dari hirarki menambah rollover biaya kepentingan sendiri; itu sebabnya Tarif Swap forex yang sesungguhnya mungkin berbeda secara signifikan dari tarif antar bank.
Perusahaan lain, yang menyediakan layanan trading, sering mengatur kepentingan mereka sebagai persentase tetap ketika menghitung Swap, sehingga memburuknya kondisi untuk Klien. Jumlah tambahan "komisi" seperti di perusahaan yang berbeda mungkin juga berbeda secara substansial.
Ketika mempelajari kondisi operasi Swap, juga patut memperhatikan perbedaan antara Swap Posisi Panjang dan pendek. Semakin besar perbedaan, bunga yang lebih besar ditambahkan dalam perhitungan oleh perusahaan, karena spread antara tarif deposito dan kredit semalam biasanya rendah di pasar antar bank, terutama untuk mata uang likuid.
Ketika Kondisi Swap Kondisi Penting
Operasi swap dilakukan sekali sehari, sehingga kondisi rollover sangat penting bagi mereka yang memegang posisi terbuka untuk jangka waktu yang cukup lama, fokus bukan pada fluktuasi harga intra-hari, tetapi pada gerakan yang lebih berkelanjutan, untuk klien yang membuka posisi strategis dan perdagangan pada tren atas dasar perubahan mendasar di pasar.
Selain itu, kondisi Swap yang menguntungkan memiliki penting untuk klien menggunakan strategi Carry Trades. Strategi ini didasarkan tepatnya pada perbedaan suku bunga antara mata uang, dengan pinjaman dalam mata uang dengan tarif yang lebih rendah, dan deposito dalam mata uang dengan tingkat yang lebih tinggi.
Satu lagi contoh dari Swap "Interbank" yang penting bagi klien adalah kasus modus kunci hedging. Bayangkan bahwa klien telah membuka posisi yang mengharapkan gerakan tertentu di pasar, tetapi belum dimulai. Klien mungkin ingin hedging posisi dengan membuka satu yang berlawanan (tanpa menutup posisi pertama). Maka spread rendah antara harga, yang dijamin oleh Swap "Interbank", akan meminimalkan biaya untuk mempertahankan posisi tersebut.
Lihat contoh Perhitungan Swap untuk pasangan Mata Uang AUDUSD
Konfirmasikan teorinya
Buka Demo dan dapatkan materi edukasi dan dukungan online dalam bahasa Anda
Belajar dari Kasus Kebakaran Rumah Sakit
Secara statistik, hampir tidak ada yang meninggal dalam kebakaran rumah sakit di AS. Dilansir dari laporan NFPA yang diterbitkan pada 2017. Dari 2011 hingga 2015. Rata-rata kurang dari satu kematian setiap tahun dalam kebakaran rumah sakit di AS.
Kurangnya keamanan gedung adalah yang menyebabkan tingginya angka kematian dalam kebakaran rumah sakit AS di masa lalu. Seperti kurangnya kompartemen untuk mencegah penyebaran asap dan tidak adanya sprinkle. Sebagian besar hal tersebut telah diperbaiki, kata Solomon.
Juga, karena di AS telah muncul sistem penegakan kode etik yang kuat dan berlapis-lapis, sehingga membuat rumah sakit mematuhi kode etik dan standar modern yang mencakup NFPA 101®, Life Safety Code® dan NFPA 99, Health Facilities Facilities Code .
Bahkan menurut standar AS, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya harus tunduk pada proses penegakan hukum yang sangat ketat dibandingkan dengan jenis bangunan lain. Sehingga meningkatkan tingkat keselamatan yang ada di rumah-rumah sakit di AS saat ini.
“Sebuah gedung perkantoran, misalnya, bisa diperiksa setiap tahun atau lebih oleh personel pemadam kebakaran dari yurisdiksi lokal. Sedangkan pada fasilitas perawatan kesehatan, akan ada penegak yurisdiksi lokal dan agen dari negara yang datang untuk memberikan lisensi, validasi survei sebagai perwakilan Federal Centers for Medicare & Medicaid Services dan proses akreditasi.” kata Koffel.
Solomon mengatakan proses akreditasi rumah sakit pada dasarnya telah menjadi “entitas keempat” pengawasan rumah sakit di AS. Selain pengawasan dari lembaga lokal, pemerintah negara bagian dan federal.
“Untuk tetap menjadi rumah sakit yang terakreditasi, ada organisasi swasta yang mengecek segalanya. Mulai dari pengendalian infeksi hingga aspek kebakaran dan keselamatan jiwa,” katanya.
“Jika fasilitas tidak sesuai dengan kode etik dan standar yang berlaku, akreditasi rumah sakit tersebut terancam. Yang berarti perusahaan asuransi tidak akan membayar layanan perawatan di fasilitas itu. Atau pendanaan asuransi untuk perawatan pasien bisa jadi akan dicabut.
Para ahli mengatakan sistem pengawasan yang kuat dan berlapis-lapis seperti itu pada umumnya tidak ada di negara lain dan itulah masalah utamanya.
“Secara internasional, saya merasa tidak ada tingkat inspeksi yang sama dengan yang kita lihat di AS,” kata Koffel. “Dari pekerjaan yang telah kami lakukan dan fasilitas yang kami lihat di luar AS, tidak banyak waktu yang digunakan untuk memastikan kepatuhan terhadap kode etik dan cenderung tidak memiliki inspeksi yang berlapis.”
%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 9 0 R 12 0 R 26 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.32 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ¥
Was this article helpful?
We were happy to share some useful information with you. To consolidate the material learned, Open a risk-free account and start practicing
Apa yang Membedakan Fire Protection pada Rumah Sakit Internasional dengan yang di Amerika?
Salah satu cara memahami masalah kebakaran pada rumah sakit di luar AS adalah dengan memeriksa NFPA Fire & Life Safety Ecosystem. Sebuah kerangka kerja keselamatan yang terdiri dari delapan komponen yang harus berfungsi secara bersamaan agar efektif:
Kegagalan pada salah satu komponen tersebut dapat menyebabkan kebakaran hebat di rumah sakit dan area lainnya. Dalam kebakaran rumah sakit internasional, seringkali komponen yang terkait dengan konstruksi bangunan, kode etik dan standar, kesiapsiagaan dan manajemen darurat yang sering kali gagal.
“Tidak jarang kurangnya pemeliharaan sistem fire protection tertentu atau perubahan tata letak fasilitas tanpa pembaruan yang diperlukan pada desain sistem perlindungan kebakaran. Dan, kurangnya akuntabilitas untuk memastikan fasilitas yang sudah disetujui terus mematuhi kode etik.”
Para ahli mengatakan skenario serupa juga terjadi di rumah sakit secara global. Walaupun mungkin ada organisasi individu yang berencana untuk membangun fasilitas perawatan kesehatan di luar negeri menggunakan kode-kode seperti NFPA 101 dan NFPA 99.
Ada beberapa pemeriksaan dan pengetesan yang dilakukan di negara-negara ini. Hal ini untuk memastikan bahwa rincian tertentu tidak diabaikan selama proses konstruksi atau meninjau peraturan masih tetap ditaati seiring berjalannya waktu.
“Saya curiga, bahkan jika fasilitas tersebut mengikuti NFPA 99 dan NFPA 101, namun sistem dan peralatan tidak terpelihara dan persyaratan kode etik tidak ditegakkan dengan baik, baik selama konstruksi atau setelah rumah sakit beroperasi dan berjalan,” kata Rich Bielen.
Contohnya, adalah kebakaran Rumah Sakit Umum Jazan di Arab Saudi pada 2015 yang menewaskan 25 orang. “RS itu dibangun menggunakan beberapa ketentuan mendasar dari NFPA 101, tapi ada kekurangan yang tidak dipenuhi dan akhirnya terbukti fatal.”
Koffel juga menunjuk faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap kebakaran besar. Seperti kompartemen asap yang tidak memadai, plastik busa yang tertinggal setelah konstruksi, pompa kebakaran gagal berfungsi dengan baik dan kekacauan pada koridor.
Tetapi menerapkan kode dan standar AS berfungsi di beberapa fasilitas perawatan kesehatan internasional bisa jadi lebih sulit daripada kelihatannya.
Jason D’Antona, menjelaskan bagaimana AS menghabiskan puluhan tahun untuk membuat peraturan keselamatan berdasarkan tata letak rumah sakit. Yang didasarkan pada bagaimana perawatan klinis terbaik diberikan.
Di negara lain, jika model perawatan klinis berbeda, maka tata letak fasilitas ini juga bisa berbeda. Yang berarti Anda tidak bisa hanya menerapkan kode seperti NFPA 101 dan NFPA 99 tanpa membuat penyesuaian.
“Ini adalah sistem holistik,” kata D’Antona. “Di AS, tata letak sprinkler kami seperti itu karena unit klinis ditata seperti pada model perawatan klinis. Di mana ada gangguan jika Anda mencoba untuk menerapkan hal-hal kecil.”
Di beberapa negara paling maju di dunia, kurangnya kesadaran tampaknya ada di faktor kode etik dan standar yang mengatasi ancaman kebakaran dan keselamatan jiwa di fasilitas perawatan kesehatan.
Studi pada 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Anesthesia menemukan kasus di India. Di mana rumah sakit sering mengalami kebakaran yang diperburuk oleh udara yang kaya akan oksigen.
National Fire Protection Association menerbitkan NFPA 53, [Praktek yang Direkomendasikan untuk Bahan, Peralatan, dan Sistem yang Digunakan di Atmosfer yang Diperkaya Oksigen], dan NFPA 99 mendata rekomendasi [untuk membatasi konsentrasi oksigen di udara pada rumah sakit]. Faktanya, sangat sedikit rumah sakit yang menyadari keberadaan kode etik dan standar internasional untuk penanganan [oksigen].
Sepertinya sistem keamanan kebakaran dan keselamatan jiwa di rumah sakit internasional telah membaik dengan adanya globalisasi perawatan kesehatan. Khususnya, keterlibatan organisasi yang berbasis di AS dalam fasilitas ini.
Entah dengan membuka fasilitas rumah sakit AS di luar negeri atau memberikan mentoring, juga kontrak rumah sakit internasional dengan perusahaan konsultan fire protection AS. Meskipun tidak ada statistik yang membuktikan hal ini, tapi bukti anekdotal mendukung dan hampir semua orang yang diwawancarai untuk artikel ini mengatakan mereka telah melihat peningkatan dalam lima hingga 10 tahun terakhir.
Sekitar enam tahun yang lalu, Hamad Medical Corporation, grup rumah sakit terbesar di negara kecil Timur Tengah, Qatar, menjangkau dua perusahaan fire protection yang berpusat di AS. Guna meminta bantuan untuk meningkatkan sistem kebakaran dan keselamatan jiwa di fasilitas kesehatan mereka, kata Koffel.
“Kami mensurvei semua rumah sakit mereka dengan cara yang sama seperti melakukan survei rumah sakit di AS,” katanya. “Lalu kami mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan di rumah sakit AS. Caranya dengan mengidentifikasi semua masalah dan membuat rencana untuk perbaikan.”
Seperti contohnya di Rumah Sakit Sufina Aziz Medan yang mulai meningkatkan fire protection system yang mereka miliki. Dengan menambahkan fire alarm system pada bangunan mereka, membuat proteksi kebakaran semakin meningkat.
Maka jika terjadi kebakaran di area ini dapat dideteksi secara dini oleh fire alarm system. Dengan bantuan detector pada tiap ruangan maka kebakaran dapat dideteksi lebih mudah. Dan, tentunya korban jiwa dan materi dapat diminimalisir.
Dan semua ini hanya dapat dicapai melalui “investasi besar pada personel, pelatihan, akreditasi, peralatan, infrastruktur dan yang paling penting, kebijakan dan prosedur,” kata Gershon.
Sumber : NFPA Journal – Burn Treatment lalu “NFPA Journal – Burn Treatment”
Pemindahan kecairan dari satu kontrak yang mahu berakhir ke kontrak seterusnya. Sebagai contoh, untuk CFD. Juga istilah ini bermaksud pemindahan kontrak terbuka ke hari berikutnya.
Latar Belakang: Berdasarkan data dari United States Fire Administration tahun 2012-2014 terjadi sekitar 1.100 kebakaran pada rumah sakit di Amerika Serikat. Kebakaran tersebut menyebabkan kurang lebih 5 orang meninggal, 25 korban luka-luka dan kerugian properti mencapai US$ 5.000.000 per tahunnya. Penelusuran media online untuk peristiwa kebakaran Januari 2016 hingga Februari 2018 diketahui terjadi peristiwa kebakaran rumah sakit sebanyak 29 kasus di Indonesia. Pada rentang waktu yang sama terdapat 7 kasus kebakaran di luar negeri antara lain terjadi di India, Malaysia, Solomon, Irak, Kanada, dan Korea Selatan. Tujuan Penelitian: Mengkaji faktor yang mempengaruhi peristiwa kebakaran di rumah sakit berdasarkan penyebab, sumber dan dampak peristiwa kebakaran di rumah sakit pada 1 Januari 2016 sampai dengan 28 Februari 2018 melalui analisis media online. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah studi kasus menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan dalam pencarian kasus kebakaran di rumah sakit adalah data yang terpublikasi media online. Dengan kriteria artikel berbahasa Inggris dan atau bahasa Indonesia, yang terbit sejak 1 Januari 2016 sampai dengan 28 Februari 2018. Kata kunci penelusuran artikel: kebakaran di rumah sakit (ditambahkan penyebutan nama-nama Provinsi di Indonesia), hospital fire, dan fire in the hospital. Hasil: Penyebab kebakaran tertinggi adalah faktor teknik (61,11%), faktor manusia (22,22%), faktor alam (2,78%), dan penyebab tidak diketahui (13,89%). Sumber kebakaran tertinggi adalah faktor korsleting listrik 58,33%, faktor api terbuka 22,22%, gesekan mekanis 2,78%, petir 2,78% dan sumber yang tidak diketahui 13,89%. Dampak terdapat 6 peristiwa kebakaran dengan korban jiwa dan 7 peristiwa dengan korban cedera. Dampak kerugian materil berupa kerusakan bangunan dari 36 peristiwa kebakaran yaitu dampak kerugian tipe A (dampak kecil) 61,11%, tipe B (dampak sedang) 22,22%, tipe C (dampak parah) 8,33%, tipe D (dampak kebakaran keluar lingkungan rumah sakit) 2,78%, E (dampak gabungan lainnya) 5,56%. Kesimpulan: Peristiwa kebakaran di rumah sakit yang terjadi 1 Januari 2016 sampai 28 Februari 2018 lebih sering terjadi dengan penyebab faktor teknik dan bersumber dari korsleting listrik. Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan unit atau instalasi yang terbakar terbanyak adalah dampak kecil, meskipun begitu kebakaran di rumah sakit sangat berpotensi menimbulkan korban cedera dan korban jiwa.
Background: Based on data from the United States Fire Administration in 2012-2014 there were about 1,100 fires in hospitals in the United States. The fire caused approximately five deaths, 25 injured and property losses reached US $ 5,000,000 per year. Online media searches for fire events from January 2016 to February 2018 revealed 29 hospital fires in Indonesia. During the same period there were seven cases of fires abroad, including in India, Malaysia, Solomon, Iraq, Canada and South Korea. Purpose: Assess the factors that influence the incidence of fire in the hospital based on the cause, source and impact of fire events in the hospital on January 1, 2016 until February 28, 2018 from analysis of online media. Methods: This type of research is a case study using qualitative methods. The data used in the search for fire cases in hospitals was online media published data. With criteria, namely articles in Indonesian and or English, which are published from January 1, 2016 to February 28, 2018. Keyword search articles: fires in hospitals (added mention of the names of provinces in Indonesia), hospital fire, and fire in the hospital. Result: The highest causes of fire were technical factors (61.11%), human factors (22.22%), natural factors (2.78%), and unknown causes (13.89%). The highest sources of fire were electrical short circuit 58.33%, open fire factor 22.22%, mechanical friction 2.78%, lightning 2.78% and unknown sources 13.89%. Impact there were six fire incidents with fatalities and seven incidents with injured victims. The impact of material losses in the form of building damage from 36 fire incidents, namely the impact of loss type A (small impact) 61.11%, type B (moderate impact) 22.22%, type C (severe impact) 8.33%, type D (impact fire out of the hospital environment) 2.78%, E (other combined effects) 5.56%. Conclusion: Fire events in hospitals that occur on January 1, 2016 until February 28, 2018 are more common with causes of technical factors and are sourced from electrical short circuit. Losses arising from damage to units or installations which have the most burning with little impact even though fires in hospitals have the potential to cause injury and loss of life.
Kata Kunci : Kata kunci : kebakaran rumah sakit, penyebab kebakaran, sumber kebakaran, dampak kebakaran